Sistem konsultasi adalah sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk melakukan konsultasi. Sistem konsultasi yang menggunakan basis aturan didalamnya tergolong ke dalam sistem pakar (expert system). Namun, sistem konsultasi yang dibangun dalam penelitian ini memiliki kekhasan dimana pengguna dapat pula berkomunikasi langsung dengan pakar melalui forum diskusi, chatting dan SMS. Sehingga sistem konsultasi yang dibangun menggabungkan dua sumber pengetahuan yang dapat diakses secara langsung yaitu pengetahuan dariknowledge based (explicit) dan pengetahuan dari pakar langsung (tacit
Sabtu, 19 November 2016
knowledge base part 3:Sistem konsultasi
Konsultasi adalah proses pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dan sebagainya) yang sebaik-baiknya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011). Konsultasi dapat dilakukan secara langsung dan dapat juga dilakukan dengan menggunakan media. Pemanfaatan media komputer atau sejenisnya lebih dikenal dengan e-konsultasi. E-Konsultasi saat ini berkembang dari mulai konsultasi dengan menggunakan komputer stand alone sampai konsultasi yang menggunakan internet (sistem online).
knowledge base part 2 : Membahas tentang sistem pakar
Apa itu expert system
Pengertian expert system
Secara umum, Expert System (ES) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. Expert System tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyaratkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut.
Expert System atau Sistem Pakar juga dapat diartikan sebagai program komputer yang mencoba untuk mewakili pengetahuan dari pakar manusia dalam bentuk heuristic. Istilah heuristic diturunkan dari akar Yunani yang sama dengan kata eureka yang berarti “menemukan”. Maka dari itu, heuristic merupakan suaturule of thumb atau suatu aturan dugaan yang baik.
Kelebihan dan Kekurangan Expert System (ES)
Kelebihan Expert System
Expert System (ES) memiliki bebrapa kelebihan antara lain sebagai berikut
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4. meningkatkan output dan produktivitas
5. meningkatkan kualitas
6. mampu mengambil dan melestarikankeahlian para pakar
7. mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya
8. memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
9. memiliki realibilitas
10. meningkatkan kapabilitas sistem computer
11. memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian
12. sebagai media pelengkap dalam pelatihan
13. meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah
14. menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kekurangan Expert System (ES)
Selain memiliki kelebihan, Expert System juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:
1. biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
2. Sulit dikembangkan
Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dalam bidangnya
3. sistem pakar tidak 100% bernilai benar.
4. Sistem pakar tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak konsisten.
Ini merupakan kerugian nyata karena dalam dunia bisnis hanya sedikit yang tetap sepanjang waktu karena berubah-ubahnya manusia.
5. Sistem pakar tidak dapat menerapkan panilaian dan intuisi yang merupakan unsur penting saat memecahkan masalah semi terstruktur atau tidak terstruktur.
Konsep Dasar Expert System (ES)
Menurut Efraim Turban, sistem pakar harus mengandung elemen-elemen sebagai berikut:
1. Pengalaman
2. Orang ahli (pakar)
3. Transfer pengalaman
4. Pembuatan alasan
5. Pembuatan simbol
6. Aturan
7. Kemampuan untuk menjelaskan
Referensi : http://expertsystemchyntia.blogspot.co.id/
Maka expert sistem itu adalah
Dimana konsep system pakar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat ditangkap dalam penyimpangan computer dan kemudian diterapkan oleh orang lain saat dibutuhkan. Sebagai suatu system pendudkung keputusan system pakar menawarkan kemampuan yang unik
Knowledge Base part 1
Knowledge based system (KBS) atau sistem berbasis pengetahuan merupakan bagian dari Kecerdasan buatan / Artificial Intelligence (AI). KBS memiliki kemampuan untuk melakukan komputasi, penyimpanan, proses berfikir, dan penyimpanan pengetahuan (Sajja & Akerkar, 2010). KBS dapat diimplementasikan untuk membantu pakar (expert) menjawab pertanyaan – pertanyaan tanpa menghabiskan waktu, dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun. Hal ini karena pengetehuan yang mereka miliki disimpan terlebih dahulu ke dalam Knowledge Based(Basis Pengetahuan).
KBS sendiri terdiri dari Knowledge Based (KB) dan mesin inferensi yang berfungsi sebagai mesin pencari pengetahuan. KB sendiri dapat berupa repository pengetahuan dengan berbagai bentuk. KBS dapat berupa sistem yang pengetahuannya diupdate secara otomatis (machine learning) atau diupdate secara manual (manual update). User interface berguna sebagai penghubung antara sistem dan pengguna. Gambar 4. menunjukkan arsitektur dasar dariKnowledge Based System.
Kelebihan dari KBS memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem komputer sederhana. KBS sangat bermanfaat pada situasi sebagai berikut :
1. Saat tidak ada pakar yang tersedia di suatu lokasi.
2. Ketika pengetahuan akan disimpan untuk kepentingan dimasa yang akan datang atau ketika pengetahuan akan dibagikan atau digandakan.
3. Ketika sistem penunjang keputusan cerdas dibutuhkan dalam pengambilan keputusan suatu permasalahan yang rumit dan kompleks.
KBS sendiri dapat diklasifikasikan ke dalam 5 tipe yaitu sistem pakar (expert system),hypertext manipulation system, CASE Based reasoning, Database in conjunction with an intelligent User Interface, dan Intelligent Tutoring System (ITS).
1 Sistem Pakar
2. Sistem Konsultasi
Jumat, 18 November 2016
membuktikan hukum-hukum inferensi
1. Hukum Modus tolens
Modus Tollens adalah salah satu cara pengambilan
kesimpulan (argumentasi) yang dibenarkan secara kaidah logika. Cara ini bekerja
berdasarkan Premis berbentuk jika p maka q. Dengan mengambil kesimpulan jika
tidak q maka tidak p. Modus Tollens juga disebut aturan kontrapositif.
Kalau dituliskan dalam rumus, maka jika kita memiliki 2
premis, yaitu:
Premis 1 : Jika p maka q
Premis 2 : Tidak q
Kesimpulan : Tidak p (modus tollens)
pàq
~q

P
|
Q
|
-p
|
-q
|
p->q
|
(p->q)^-q
|
((p->q)^-q)->-p
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Karena di table kebenaran konklusinya bernilai True maka hokum
modus tolens adalah tautology
2. Hukum detasemen
pàq

\q
T = TRUE
F = FALSE
p->q
= sebagai premis
((p->q)^p) = sebagai premis
((p->q)^p)->q = sebagai
konklusi
P
|
q
|
p->q
|
((p->q)^p)
|
((p->q)^p)->q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
Karena Konklusinya bernilai TRUE maka hokum detasemen adalah
tautologi
3. Disjungsi
Proposisi p q (dibaca p atau q ) adalah bernilai salah
, bila nilai p dan q keduanya bernilai salah, sedangkan kombinasi yang lain
bernilai benar
pÚq pÚq


P
|
Q
|
-p
|
-q
|
p v q
|
(p v q)^-q
|
(p v q)^-p
|
((p v q)^-p)->q
|
((p v q)^-q)->p
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
Karena kedua konklusinya bernilai benar maka hukum inferensi
disjungsi adalah tautology
4. Hokum konjungsi
Jika p dan q dua
pernyataan , maka pq bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai
benar, sebaliknya pq bernilai salah jika salah satu dari p atau q
bernilai salah atau keduanya salah.
P
q

P
|
q
|
p^q
|
(p^q)->(p^q)
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Karena konklusinya bernilai benar maka hokum konjungsi
adalah tautologi
5. Silogisme berarti “jika
diketahu p → q dan q→r, maka bisa ditarik
kesimpulan p→r“.
1=True
0=False
pàq

----------
\ pàr
dik
p->q = premis
p->q = premis
p->r =
premis
q->r =
premis
(p->q)^(q-r) =
premis
(((p->q)^(q-r)->(p->r)
= konklusi
Tabel kebenaran
P
|
Q
|
R
|
p->q
|
q->r
|
p->r
|
(p->q)^(q->r)
|
((p->q)^(q->r))->(p->r)
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
karena di tabel
konklusinya bernilai true semua maka hukum silogisme adalah tautologi
Langganan:
Postingan (Atom)